Kota Langsa - Wabah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang terjadi di wilayah Aceh Tamiang, sejak beberapa hari terakhir menjadi perhatian serius oleh Pemerintahan Kota Langsa dalam mencegah terjadinya penularan secara meluas.
Dengan tingkat penularan mencapai 90 hingga 100 persen yang dapat memberikan dampak ekonomi secara luas, pemerintah dimasing masing daerah tersebut melakukan upaya pencegahan secara siginfikan, tidak terkecuali di wilayah Kota Langsa.
Kali ini Koramil Koramil 23/ Langsa Timur bersama Bimas Polres Langsa menggandeng Dinas Perternakan segera melakukan upaya preventif dengan melakukan peninjauan serta pengecekan secara langsung ke peternakan sapi milik Sukadi (65) yang berlokasi di Desa Asam Peutik, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, Jum'at (13/05/2022).
Penyuluh Perternakan Lapangan (PPL) yang turun bersama Personel Koramil 23/Langsa Timur meminta kepada para peternak untuk bersama-sama siaga mencegah penularan agar tidak menjalar ke wilayah Desa Asam Peutik yang Notabene nya banyak ditemukan peternak sapi. "Kami mengharapkan kepada para peternak untuk tidak panik dalam menyikapi situasi saat ini, yang terpenting tidak lengah dan lakukan upaya pencegahan”, tegasnya.
Sementara Babinsa Koramil Langsa Timur Serka Santuso yang berada di lokasi menambahkan, berdasarkan hasil pengecekan langsung bersama dinas terkait dan Bimas Polres Langsa, untuk hewan ternak sapi dalam kondisi sehat. “Ada belasan ekor sapi yang kita tinjau, antara lain milik Pak Sukadi (65) dan Ibu Samirah (62), hingga kini semuanya dalam kondisi sehat”, terangnya.
“Alhamdulillah hasil pengecekan langsung kondisinya sehat, namun demikian kami berharap agar peternak tetap menjaga kebersihan hewan ternak, kandang, dan sarana prasarana yang digunakan sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari PMK.
Ke depan langkah yang harus dilakukan mengadakan Sosialisasi langsung kepada seluruh peternak di wilayah Kecamatan Langsa Lama, baik peternak sapi, kambing dan hewan ternak lainnya, tandasnya.
Saat peninjauan ini dihadiri Geuchik Desa Asam Peutik Siswanto (51) penyebaran wabah ni tak hanya menyerang ternak sapi, karena ada beberapa hewan atau ternak yang rentan tertular.
Penyakit ini kabarnya dapat menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak yang terinfeksi.