Langsa - Hari kebangkitan Nasional dihitung sejak proses sejarah yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, Boedi Oetomo adalah suatu organisasi pribumi yang bicara tentang persatuan dan kesatuan. Meskipun ketika pertama kali berdiri, Boedi Oetomo belum menyasar ide nasionalisme secara keseluruhan, namun semangat untuk bersatu menjadi pemicu lahirnya organisasi tersebut.
Kebangkitan benih-benih semangat nasionalisme ketika itu ditandai dengan munculnya kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk menjadi maju dan berdaulat, serta membebaskan diri dari belenggu bangsa lain, walaupun konteksnya masih sangat terbatas.
Bahwa Ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan, kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa, Bersatu adalah kuci ketika ingin menggapai cita-cita yang mulia.
Boedi Oetomo memberi contoh bagaimana berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal muasal prinodial menjadi tumbuhnya semangat nasionalisme sebagai bahan bakar utama kemerdekaan, seratus sepuluh tahun Bangsa ini telah menjadi bangsa yang maju dan besar, meski belum sepenuhnya sempurna baaik segi perekonomian, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Oleh sebab itu "Pembangunan sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional Indonesia dalam era digital", Bung Karno menggambarkan kita seperti layaknya sapu lidi. lidi tidak diikat maka lidi tersebut akan tercerai berai, jika digabungkan dan diikat maka tidak mudah untuk dipatahkan.
Menyikapi Hari Kebangkitan Nasional Ke 114 tersebut, Jum'at (20-05-2022) Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Agus Al Fauzi dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXI Dim 0104/Atim Koorcab Rem 011 PD Iskandar Muda Ny. Nita Agus Al Fauzi beserta staf dan jajaran mengucapkan Selamat Merayakan hari Kebangkitan Nasional Ke 114, dan Momentum Harkitnas ini hendaknya menjadikan semangat bagi kita untuk lebih memantapkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Diera Global yang segala sesuatunya serba dimudahkan ini marilah kita Bangkit dan bersatu dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, bagaimanapun majunya peradaban persatuan dan kesatuan masih menjadi kekuatan utama dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, " tegas Dandim.